SulingEmas > karya Kho Ping Hoo > published by berseri-seri dan pada kedua pipinya yang bagaikan pauh dilayang (merah jambu) itu, nampak lesung pipit menghias senyum dikulum. Rambutnya yang hitam gemuk digelung keatas, diikat rantai mutiara dan ujungnya bergantung dibelakang punggung, halus melambai tertiup angin. PedangKayu Harum Merupakan Seri pertama dari rangkaian Cerita Silat Serial Pedang Kayu Harum Karya Kho Ping Hoo yang terdiri dari 49 jilid. Tokoh sentra dalam cerita ini adalah Cia Keng Hong. Adapun Sumber buku atau. Ebook didapat dari media internet serta koleksi pribadi. Selamat Membaca! 01. PEDANG KAYU HARUM JILID 01 02. Dalamistilah Kho Ping Hoo dalam dunia kangouw ia telah mencapai tataran ilmu dewa, mau memainkan dewa mabuk, atau orang gila sebetulnya hanya kamuflase untuk menyembunyikan kemampuan sebenarnya. Ia sudah belajar sinkang dan ginkang pada tataran sempurna sehingga bisa memainkan jurus sesukanya. DownloadCerita Silat Mandarin Kho Ping Hoo. DUNIA KANG OUW DOWNLOAD PENDEKAR KELANA. Daftar Karya Kho Ping Hoo Baca Online Gratis. 10 Ang Hong Cu Tamat Directory UMM. 2 Ang I Nio Cu Tamat Directory UMM. 2018 - label download kho ping hoo pdf pendekar kelana posting lebih baru posting lama beranda dunia kangouw blogspot com mengenai saya JualCD eBook Cerita silat mandarin dan Kho Ping Hoo, lebih dari 400 judul (689 MB), dilengkapi dengan sofware komputer pembaca ebook dan tutorial untuk merubah ebook ke format yang bisa dibaca langsung di semua tipe ponsel. Lebih murah daripada download satu-satu dan dikit-dikit hanya menghabiskan waktu & uang. AsmaramanS Kho Ping Hoo; Chin Yung (Jin Yong) Gan K.H. (Gan Kok Hwie) Gan K.L. (Gan Kok Liang) Showing posts with label dunia. Show all posts. Show all posts. DOWNLOAD DARAH PENYAMBUNG NYAWA. Labels: cerita, cersil, DARAH PENYAMBUNG NYAWA, DARMA PATRIA, download, dunia, kangouw, online PostingLebih Baru Posting Lama Beranda. dunia-kangouw.blogspot.com. Mengenai Saya. Saya hanyalah salah satu di antara jutaan penggemar cerita silat. Lewat blog ini saya berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin cerita-cerita silat beserta artikel-artikel yang berkaitan. Setelah sebelumnya sudah saya uploadkan cerita silat karya Suhu Kho Ping Tokohlegenda ini terakhir kali muncul di kangouw pada episode Istana Pulau Es. Ping Hoo Pranala luar (Indonesia) Kumpulan cerita-cerita silat Kho Ping Hoo (memerlukan Microsoft Reader untuk dibaca) (Indonesia) Download Lengkap Kumpulan cerita-cerita silat Kho Ping Hoo 100% Gratis (Inggris) E-Books untuk PC/PDA Diarsipkan 2016-03-12 di Labels download, kho ping hoo, mutiara hitam, pdf. Older Posts Home. dunia-kangouw.blogspot.com. Mengenai Saya. Saya hanyalah salah satu di antara jutaan penggemar cerita silat. Lewat blog ini saya berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin cerita-cerita silat beserta artikel-artikel yang berkaitan. Semoga blog ini bisa berrmanfaat, atau minimal KhoPing Hoo dimulai dengan menulis cerpen Gema, dan Panca Satya. yang berjudul Sosiawan Besar di tahun 1950. Judul dalam cerita silat ini Sebelum menekuni dunia kepenulisan cerita menggunakan dua bahasa, yakni bahasa silat secara profesional, Kho Ping Hoo yang Tionghoa dan bahasa Indonesia. Judul yang gSy1. - Sebelum menyanyikan lagu “Teman Kawanku Punya Teman”, Iwan Fals sengaja memasukkan obrolan dia dan kawan-kawannya sebagai pembuka lagu tersebut. Terdengar suara tawa berkali-kali di sela percakapan. Di tengah obrolan itu seseorang berkata, “kuliah cari ijazah.” Ucapan tersebut disambut tawa. Lalu lagu pun dimulai. Seperti disinggung lewat celetukan tadi, lagu ini berkisah tentang seorang mahasiswa yang mendapatkan ijazah tanpa kerja keras, yaitu dengan cara mengupah orang untuk mengerjakan skripsi. Salah satu kegemarannya adalah membaca cerita silat Kho Ping Hoo. Hal tersebut terdapat dalam bait kedua lagu tersebut yang berbunyi “Kacamata tebal, maklum kutu buku. Ngoceh paling jago, banyak baca Kho Ping Hoo.” Kho Ping Hoo atau Asmaraman Sukowati adalah seorang pengarang cerita silat yang karyanya teramat banyak. Dalam satu judul, ia bisa membuatnya hingga puluhan jilid. Sebagai contoh, kisah yang berjudul Sang Megatantra, ia membuatnya sampai 42 jilid. Leo Suryadinata mencatat dalam Sastra Peranakan Tionghoa Indonesia 1996, bahwa karya Kho Ping Hoo sekurang-kurangnya adalah 180 judul buku. Jika angka “sekurang-kurangnya” itu dikali 30 rata-rata jumlah jilid per satu judul buku, maka minimal Kho Ping Hoo memiliki buah buku yang asli sebelum dilipatgandakan untuk dijual ke pasaran. Baca juga Komik Siksa Neraka Saleh Belum Tentu, tapi Pasti Bikin Ngeri Kisah Komikus Tatang S. Mengangkat Cerita Rakyat Jelata Berkelana dari Kota ke Kota Layaknya seorang pendekar dalam dunia persilatan yang sering digambarkan berkelana, Khoo Ping Hoo pun melakukan hal yang sama sebelum ia terkenal. Ia berkali-kali pindah tempat tinggal karena desakan situasi yang terus berubah. Asmaraman dilahirkan di Sragen, Jawa Tengah, pada 17 Agustus 1926. Sempat sekolah di HIS Hollands Inlandsche School, dan sebentar di MULO Meer Uitgebreid Lager Onderwijs. Setelah dewasa, karena menurutnya Sragen hanya bisa memberinya pekerjaan sebagai penarik becak, akhirnya ia pindah ke Kudus. Di Kota Kretek, ia diterima sebagai mandor di sebuah pabrik rokok. Saat Jepang masuk, ia pindah ke Surabaya dan menjadi penjual obat keliling. Namun lagi-lagi karena situasi di kota itu bergolak karena perang revolusi, ia akhirnya kembali ke Sragen. Dan kota kelahirannya masih seperti dulu saat mula-mula ia tinggalkan, masih tak memberinya peluang penghidupan yang lebih baik. Ia lalu memutuskan membawa istri dan anak-anaknya pindah ke arah barat, yaitu ke Tasikmalaya. Menurut Nana Suryana Sobarie, peneliti Sastra Tionghoa peranakan dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, yang ia kutip dari majalah Jakarta Jakarta, di Tasikmalaya Kho Ping Hoo mendapat kepercayaan dari seorang pengusaha yang bergerak di bidang jasa angkutan barang. Kariernya terus menanjak sampai akhirnya diangkat menjadi ketua serikat pengusaha jasa angkutan barang se-Tasikmalaya. Berbeda dengan dua kota sebelumnya yang sempat ia singgahi sebentar, di salah satu kota di Priangan Timur yang tenang itu ia kerasan hingga tinggal cukup lama, yakni enam tahun dari 1958 sampai 1964. Di sana pula minat lamanya pada dunia tulis-menulis mulai timbul lagi dan berkembang. Bersama para penulis lokal kota tersebut, ia mendirikan majalah Teratai yang dijadikan wadah bagi komunitas penulis. Untuk mendorong penjualan Teratai, mereka punya ide untuk memuat cerita-cerita silat yang waktu itu diminati masyarakat. Kho Ping Hoo lalu menghubungi Oej Kim Tiang, seorang penulis dan penerjemah cerita silat yang sudah terkenal untuk menyumbangkan karyanya. Namun permintaan tersebut ditolak si penulis. “Karena Oej Kim Tiang menolak permintaannya, ia mencoba menulis sendiri—bukan menerjemahkan seperti Oej Kim Tiang, karena ia tidak menguasai bahasa Tionghoa dengan baik,” tulis Sobarie dalam harian Pikiran Rakyat edisi 10 November 2014. Setelah itu lahirlah karya cerita silat bersambungnya yang pertama, Pedang Pusaka Naga Putih Pek Liong Pokiam pada 1958. Karya ini disukai pembaca, lalu menyusul berturut-turut cerita lain yang diterbitkan oleh Penerbit Analisa, Jakarta, seperti Si Teratai Merah 1959, Sepasang Naga Berebut Mustika 1960, Pendekar Bodoh 1961, Pedang Ular Merah 1962, Pendekar Sakti 1962, dan Pedang Penakluk Iblis 1962. Menyadari karya-karyanya laris manis di pasaran, Kho Ping Hoo yang punya pengalaman sebagai pedagang, segera mengambil peluang ini dengan mendirikan perusahan percetakan umum bernama Jelita. Sejumlah karyanya yang pernah diterbitkan di majalah Selecta, Monalisa, dan Roman Detektif, ia kumpulkan dan terbitkan sendiri. Namun usahanya lewat Jelita terpaksa berumur pendek, karena pada 1963 Tasikmalaya dilanda kerusuhan rasial yang banyak memakan korban warga keturunan Tionghoa, termasuk dirinya yang kehilangan sejumlah harta yang ia kumpulkan selama bertahun-tahun di kota tersebut. Setahun setelah kerusuhan, ia memutuskan untuk meninggalkan Tasikmalaya dan pindah ke Solo . Meski harta benda habis dan sejak zaman Jepang berkali-kali dirundung kekacauan di perantauan, ia tak lantas putus asa. Di Solo, ia mencoba bangkit dan menata kembali hidupnya. Kho Ping Hoo terus menulis dan bersama anak-anaknya mendirikan bisnis percetakan dan penerbitan bernama CV Gema pada tahun juga Usaha Menyilatkan Dunia dan Menduniakan Silat Cerita-Cerita Panas Motinggo Busye yang Mengungkit Syahwat Masa Kejayaan Si Pendekar “Ia lebih hebat dari saya. Ia tidak dapat membaca aksara Cina, tetapi imajinasi dan bakat menulisnya luar biasa. Ceritanya asli dan khas, sangat sulit ditandingi,” ujar Gan Kok Liong, maestro penerjemah cerita silat Cina dalam Bayang Baur Sejarah Sketsa Hidup Penulis-penulis Besar Dunia 2003 karya Aulia A. Muhammad. Sepanjang kiprahnya menulis cerita silat, dalam catatan Nana Suryana Sobarie dalam artikel “Reproduksi Buku Kho Ping Hoo” Pikiran Rakyat edisi 10 November 2014, Kho Ping Hoo menulis 152 judul buku yang terdiri dari 127 cerita silat berlatar Tiongkok, dan 25 cerita silat berlatar Indonesia Jawa. Sedangkan Leo Suryadinata menyebut angka 180 judul buku. Terlepas dari perbedaan angka tersebut, semua karya Kho Ping Hoo laris di pasaran. Permintaan yang luar biasa banyak dari konsumen dapat dipenuhi oleh CV Gema yang dijalankan oleh Kho Ping Hoo dan anak-anaknya. Mereka menerapkan kontrol ketat dalam memproduksi dan memasarkan buku produksinya. Bapak dan anak ini mengerjakan banyak hal, mulai dari menulis, menyunting, merancang, mencetak, hingga mendistribusikannya ke agen atau toko buku yang ada di kota-kota besar di Indonesia. “Cerita-cerita silat Kho Ping Hoo digarap lewat metode kejar tayang. Tidak ada karya Kho Ping Hoo yang diluncurkan ke publik sesudah ceritanya selesai ditulis; semuanya digarap jilid demi jilid lewat model kerja paralel,” tulis Sobarie. Ia menambahkan, meski dikerjakan dengan cara seperti itu, tapi Kho Ping Hoo hampir tidak pernah mengalami kendala teknik yang berarti. Hal tersebut menurut Bunawan, salah seorang ahli waris Kho Ping Hoo seperti dikutip Sobarie, karena ia memiliki ringkasan cerita yang tengah dikerjakan. Ringkasan tersebut dibuat berdasarkan bagian atau jilid yang sudah selesai. Di sana terdapat nama-nama tokoh, asal-usulnya, ciri fisiknya, sifat-sifatnya, atribut yang dipakainya, dan lain-lain. Dengan cara seperti itu, karya Kho Ping Hoo yang rata-rata tiap judul berjumlah 30 jilid dan berisi berbagai nama tokoh, nama tempat, waktu, dan peristiwa, dapat dihindarkan dari kekeliruan dan tumpang tindih penulisan. Menurut Sobarie, secara garis besar semua cerita silat Kho Ping Hoo berbicara tentang kewajiban utama manusia dalam hidupnya, yaitu mencegah dan membasmi kejahatan. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Marcel Bonneff dalam Komik Indonesia 2001 yang menulis bahwa dalam cerita silat, pendekar sejati ditakdirkan menjalani kehidupan yang berbeda dengan manusia kebanyakan, yakni membela kebenaran dan keadilan sebuah tugas yang melekat pada dirinya. “Tugas membela kebenaran dan keadilan tidak mengenal ikatan ruang dan waktu, ia wajib menyelesaikan segala persoalan itu. […] Satu hal yang tidak terhindarkan, tugas seorang pendekar teramat dekat dengan kematian karena takdir hidupnya memang mesti dilalui dengan jalan pedang, membunuh atau terbunuh,” tulisnya. Dan para pendekar dalam cerita silat Kho Ping Hoo tak lepas dari nalar tersebut. Setiap saat mereka harus berhadapan dengan persoalan-persoalan ketidakadilan yang harus mereka menangkan. Di lapangan bisnis, seperti halnya para pendekar tersebut, karya-karya Kho Ping Hoo berhasil memikat dan memenangkan hati para pembacanya. Dalam Kho Ping Hoo & Indonesia 2012 yang disunting oleh Ardus M. Sawerga, Kho Ping Hoo mengungkapkan alasannya kenapa ia banyak menulis cerita silat, yaitu untuk mencurahkan hati dan melepaskan persoalan penindasan yang ada di dalam batinnya. Hal tersebut kiranya timbul karena hampir sepanjang hidupnya ia didera berbagai peristiwa yang merawankan perasaannya, mulai dari zaman Jepang, revolusi, sampai kerusuhan rasial yang meletus pada 1963 di Tasikmalaya dan menyeretnya untuk terus-menerus berpindah tempat tinggal. “Dalam kehidupan sehari-hari saya sering menjumpai ketidakadilan, penindasan, dan kerakusan, tapi saya hanya bisa marah dalam hati. Untuk mengkritik saya tidak memiliki keberanian. Lewat cerita silat saya bisa mengkritik tanpa harus menyakiti perasaan siapapun,” tuturnya. Lewat para pendekar yang hidupnya dilalui dengan jalan pedang, ia hendak mengajak para pembacanya bukan lewat silatnya, melainkan melalui kehidupan para tokohnya, suka duka kehidupannya dalam menghadapi, mempelajari, menyelidiki, dan menanggulangi persoalan ketidakadilan yang terjadi di 22 Juli 1994, tepat hari ini 24 tahun yang lalu, Kho Ping Hoo meninggal di Tawangmangu. Pendekar itu telah mengakhiri jalan pedangnya. - Humaniora Penulis Irfan TeguhEditor Nuran Wibisono Ini dia salah satu koleksi kategori VVIP saya 😊. Seperti sudah saya janjikan di tulisan terdahulu Memori tentang awal sebuah kisah cinta, disini, pada saatnya saya akan sharekan koleksi ebook Kho Ping Hoo ini. Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo, begitu nama lengkap pioneer penulis cerita bergenre cersil ini. Lahir di Sragen, Jawa Tengah, tahun 1926. Selama masa produktif kepenulisannya telah melahirkan ber-ratus² jilid buku cersil, diantaranya yang paling terkenal dan menjadi masterpiecenya antara lain seri Pendekar Pulau Es Bu Kek Siansu, seri Pendekar Sakti Bu Pun Su, seri Pedang Kayu Harum, dll... serta berpuluh jilid judul buku cerita lepas dan cerita dengan seting Jawa nusantara. Keseluruhan koleksi ebook Kho Ping Hoo ini saya kumpulkan dari berbagai sumber, banyak sekali blog dan website yang menyediakannya, diantaranya kangzusi/Tirai Kasih sebagai sumber utama dan pioneer jagad pustaka ebook Indonesia, dan website² lain seperti blog Dunia Kangouw, dll. Terima kasih dan apresiasi saya untuk mereka 🙏 atas kerja keras mereka saya bisa menghadirkan kembali memori masa kecil saya di masa tua ini. Beberapa memori pribadi tentang "kegilaan" akan buku bacaan Kho Ping Hoo yang telanjur mengendap di alam ingatan saya antara lain - Saya khitan sunat di usia yang cukup terlambat. Dibanding teman² sepermainan yang rata² sudah melakukannya di kelas² awal Sekolah Dasar, saya baru "sempat" melaksanakannya setelah kebetulan ada liburan sangat panjang 1 semester setelah lulus kelas 6 SD, akibat adanya perubahan masa tahun ajaran di jaman menteri pendidikan Daud Yusuf dulu ketahuan sekarang ya kalau saya termasuk generasi angkatan jaman kuda gigit besi 😁. Tapi mungkin juga sih alasan sebenarnya karena baru di waktu itu saya cukup mengumpulkan keberanian untuk bersedia "dijagal" itunya wakakakak.... bayangin ngerinya prosesi itu di jaman masih belum ada teknologi ring untuk khitan dsb, ngeri ngeri sedaap book... Dan kenapa akhirnya saya memberanikan diri melakukannya? Karena dengan iming² nanti akan disewakan bertumpuk² buku Kho Ping Hoo, sak mblengere! untuk menemani sepanjang masa pemulihan nanti 😂. Dan terbukti buku² tersebut besar sekali jasanya dalam menenangkan kebosanan & "keperihan hidup" saya, karena ternyata masa pemulihan hasil khitan saya sedikit lebih lama dibandingkan rata² teman sebaya lain. Jika mereka 2-3 hari setelah sunat sudah kembali berlari²an main kelereng dll, saya sampek hampir 2 minggu praktis masih harus jalan terkekeh² lengkap dengan pakaian kebesaran sarung & pethat! mereka yang sejaman dengan saya pasti tau persis peralatan² tersebut 😅 - Saait itu kebiasaan di keluarga saya anak² dibiasakan untuk tidur siang daripada main gak karuan ke sawah dll. Saya yang masih anak² juga harus melakukan itu. Nah biasanya si mbah, ibu saya, atau mbak² yang bekerja membantu di rumah, yang bertugas sebagai "mandor pengawas" seringkali kelabakan menemukan saya tidak berada di kamar ketika waktunya jam tidur siang. Tahukah dimana saya? Favorit saya adalah memanjat pohon kedondong si samping rumah, baca Kho Ping Hoo diatas, sambil melihat pemandangan laut jauh disana dan sambil mencomoti buah kedondong ranum kalau laper 😂. Kalau tidak di pohon kedondong kadang juga saya pergi ke seberang jalan rumah, sembunyi² naik ke atas menara air sampai ke rooftop-nya! dengan alasan dan bekal yang sama juga, baca buku Kho Ping Hoo sambil menikmati pemandangan dari atas.... wekekekekek - Atas dasar memori indah masa kecil itu juga maka sampai dengan tua pun saya terus berusaha memelihara memori indah tersebut dengan cara mengkoleksi kembali buku² bacaan Kho Ping Hoo ini selengkap mungkin. Satu kenangan indah, ketika sedang dalam proses menjelang pernikahan saya, saya beberapa kali sampai mengajak calon istri waktu itu, untuk pergi ke Solo... mampir ke rumah sederhananya sang legenda, pak Kho Ping Hoo rumah menantu sebenarnya, Bunawan, yang juga sekaligus sebagai tempat percetakan pribadi buku² beliau, namanya CV Gema, di sebuah gang kecil di kota Solo Jl. Juanda Kertokusuman, Gandekan, Jebres, Solo, untuk melengkapi kekurangan koleksi buku cetak Kho Ping Hoo yang belum saya punya. Saya ingat betapa terharunya saya ketika akhirnya berkesempatan mampir secara pribadi di kediaman beliau, tokoh penting dari masa kecil saya, meskipun sayangnya saya tidak bisa menemui beliau secara langsung dikarenakan beliau sudah almarhum saat itu. Asmaraman S. Kho Ping Hoo wafat di tahun 1994, dalam usia 68 tahun, sementara saya berkunjung ke rumah beliau di sekitaran tahun 2002. Dan yang lebih mengenaskan lagi, terakhir berita yang saya tahu secara tidak sengaja ketika lagi surfing² di web, rumah sekaligus perusahaan percetakan CV Gema tersebut sedang diiklankan untuk dijual. Entah dengan alasan apa.... Sayang, sebagian memori hati saya seakan ikut tercerabut karenanya, meskipun mungkin saya dapat memahami alasannya jika saya mengetahuinya. Hidup, seringkali memang harus demikian... ada masa lalu yang sebaiknya kita tinggalkan, karena tidak bisa lagi kita panggul terus-menerus sampai ke masa depan. OK, demikian sekelumit dongeng kecil kenangan pribadi saya tentang buku cersil Asmaraman S. Kho Ping Hoo. Bukan hal penting untuk anda, namun berharga untuk saya pribadi. Berikut daftar buku ebook yang sudah saya koleksi di rak koleksi saya. Catatan, sebenarnya tadinya saya berkeinginan mengedit kembali koleksi ebook Kho Ping Hoo ini, merapikannya, mengconvertnya ke format yang lebih sesuai dengan saya & device saya, memberikan signature kecil sebagai tanda pribadi, dll. Namun setelah mempertimbangkan kembali dengan lamanya waktu yang dibutuhkan, maka terpaksa saya harus membatalkan cita² saya itu, dan memutuskan meng-share saja apa adanya seperti aslinya yang saya dapat hanya beberapa yang sudah selesai saya edit, yaitu ebook² yang berextensi epub. Berikut koleksi buku cersil Kho Ping Hoo saya, cekidot 👇 DAFTAR JUDUL > CERSIL TIONGKOK A. CERITA SERIAL Seri Pendekar Pulau Es Bu Kek Siansu 01 Bu Kek Siansu 02 Suling Mas 03 Cinta Bernoda Darah 04 Mutiara Hitam 05 Istana Pulau Es 06 Pendekar Bongkok 07 Pendekar Super Sakti 08 Sepasang Pedang Iblis 09 Kisah Sepasang Rajawali 10 Jodoh Rajawali 11 Suling Emas dan Naga Siluman 12 Kisah Para Pendekar Pulau Es 13 Suling Naga 14 Kisah Si Bangau Putih 15 Kisah Si Bangau Merah 16 Si Tangan Sakti 17 Pusaka Pulau Es Seri Pendekar Sakti Bupunsu 01 Pendekar Sakti Bupunsu 02 Ang I Niocu Nona Berbaju Merah 03 Pendekar Bodoh 04 Pendekar Remaja Seri Darah Pendekar 01 Darah Pendekar 02 Pendekar Penyebar Maut 03 Memburu Iblis 04 Pendekar Pedang Pelangi Seri Dewi Sungai Kuning 01 Dewi Sungai Kuning 02 Kemelut Kerajaan Mancu Seri Gelang Kemala 01 Gelang Kemala 02 Dewi Ular 03 Rajawali Hitam Seri Iblis dan Bidadari 01 Iblis dan Bidadari Hwee Thian Mo Li 02 Lembah Selaksa Bunga Seri Jago Pedang Tak Bernama 01 Jago Pedang Tak Bernama Bu Beng Kiam Hiap 02 Kisah Sepasang Naga Ji Liong Jio Cu 03 Pedang Ular Merah 04 Pedang Pusaka Naga Putih Seri Naga Langit 01 Kisah Si Naga Langit bag-1 02 Kisah Si Naga Langit bag-2 03 Jodoh Si Naga Langit Seri Si Pedang Kilat 01 Kisah Si Pedang Kilat 02 Pedang Kilat Membasmi Iblis Seri Mestika Burung Hong Kemala 01 Mestika Burung Hong Kemala 02 Kisah Si Pedang Terbang 03 Pedang Awan Merah Seri Naga Sakti Sungai Kuning 01 Naga Sakti Sungai Kuning 02 Naga Beracun Seri Pedang Kayu Harum 01 Pedang Kayu Harum 02 Petualang Asmara 03 Dewi Maut 04 Pendekar Lembah Naga 05 Pendekar Sadis 06 Harta Karun Jengis Khan 07 Siluman Goa Tengkorak 08 Asmara Berdarah 09 Pendekar Mata Keranjang 10 Si Kumbang Merah Pengisap Kembang Ang Hong Cu 11 Jodoh Mata Keranjang 12 Pendekar Kelana Seri Pedang Naga Kemala 01 Pedang Naga Kemala 02 Pemberontakan Taipeng Seri Pendekar Budiman 01 Pendekar Budiman 02 Pedang Penakluk Iblis Sin Kiam Hok Mo 03 Tangan Geledek Seri Pendekar Tanpa Bayangan 01 Pendekar Tanpa Bayangan Bu Eng Cu 02 Harta Karun Kerajaan Sung bag-1 03 Harta Karun Kerajaan Sung bag-2 04 Harta Karun Kerajaan Sung bag-3 Seri Sepasang Naga Lembah Iblis 01 Sepasang Naga Lembah Iblis 02 Pedang Naga Hitam Seri Sepasang Naga Penakluk Iblis 01 Sepasang Naga Penakluk Iblis 02 Si Bayangan Iblis 03 Dendam Sembilan Iblis Tua Seri Si Pedang Tumpul 01 Si Pedang Tumpul 02 Asmara Si Pedang Tumpul Seri Si Raja Pedang 01 Si Raja Pedang 02 Rajawali Emas 03 Pendekar Buta 04 Jaka Lola Seri Si Teratai Merah 01 Ang Lian Lihiap Pendekar Wanita Teratai Merah 02 Si Walet Hitam Ouw Yan Cu B. CERITA LEPAS - Antara Dendam dan Asmara - Bayangan Bidadari - Cheng Hoa Kiam - Dendam Membara - Dendam Si Anak Haram - Hoa-san Taihiap Pendekar Dari Hoa-san - Kisah Di Antara Remaja - Kisah Si Tawon Merah - Maling Budiman Berpedang Perak - Mestika Golok Naga - Naga Merah dan Bangau Putih - Nona Berbunga Hijau Kun-lun Hiap-kek - Ouwyang Heng-te - Patung Dewi Kwan-Im - Pedang Asmara - Pedang Keramat - Pedang Sinar Emas - Pedang Ular Merah - Pek I Lihiap Pendekar Wanita Berbaju Putih - Pembakaran Kuil Thian Lok Si - Pendekar Baju Putih - Pendekar Bunga Merah - Pendekar Cengeng - Pendekar Gila Dari Shantung - Pendekar Pemabuk Kang-lam Tjiu-hiap - Pendekar Tangan Sakti - Pendekar Tongkat Dari Liong-san - Pengemis Tua Aneh Ouw-bin Hiap-kek - Peninggalan Pusaka Keramat - Pusaka Gua Siluman - Rajawali Lembah Huai - Sakit Hati Seorang Wanita - Sepasang Rajah Naga - Si Rajawali Sakti - Si Tangan Halilintar - Suling Pusaka Kumala - Tiga Dara Pendekar Siauw-lim - Tiga Naga Sakti - Wanita Iblis Pencabut Nyawa Toat-beng Mo-li > CERSIL JAWA NUSANTARA A. CERITA SERIAL Seri Keris Pusaka Sang Megatantra 01 Sang Megatantra 02 Nurseta Satria Karang Tirta 03 Badai Laut Selatan 04 Perawan Lembah Wilis 05 Sepasang Garuda Putih Seri Pecut Sakti Bajrakirana 01 Pecut Sakti Bajrakirana 02 Seruling Gading 03 Alap-Alap Laut Kidul 04 Bagus Sajiwo 05 Kemelut Blambangan B. CERITA LEPAS - Asmara Dibalik Dendam Berdarah - Bajak Laut Kertapati - Banjir Darah di Borobudur - Dyah Ratnawulan - Jaka Galing - Kemelut di Majapahit - Keris Maut - Keris Pusaka Nogo Pasung - Kidung Senja di Mataram - Pendekar Gunung Lawu - Rondo Kuning Membalas Dendam - Satria Gunung Kidul - Sejengkal Tanah Sepercik Darah Omitohud! Siancai Siancai.... capek juga ternyata nulisnya yah, apalagi ini ngetiknya dari hp, keriting jempol dan moto tuwekku! 😂 Monggo wis, silahkan disedot SEMUANYA satu folder Kho Ping Hoo ini, DISINI hmm kurang baik hati gimana coba saya ini... Selamat bernostalgia Haiiyaaa Ciaaaatt SALAM PUSTAKA FilterKesehatanObat - ObatanTulang Otot & SendiBukuNovel & SastraKomikRumah TanggaTamanMakanan & MinumanMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata produk untuk "kho ping hoo" 1 - 60 dari Ebook Digital 184 KHO PING HOO BATCH E 2%SurabayaArchie CadAdNovel Ebook Digital 179 ASMARAMAN S. KHO PING HOO 23 2%SurabayaArchie CadAdNovel Ebook Digital 196 KHO PING HOO Non Silat 10 2%SurabayaArchie CadAdNovel Ebook Digital 194 KHO PING HOO Silat Indonesia 4 2%SurabayaArchie CadAdBREE KHO OBAT SPESIAL KISTA PUSPITA RADJA 1%Kab. 100+Cersil Kisah para pendekar pulau es Asmaraman S. kho ping PusatBUKUKOBISCersil Kho Ping Hoo - Pedang Kayu Harum 1 - 49 Selatanbaca 40+KPH MUTIARA HITAM 1 -31 Tamat Kho Ping 5 rbJakarta 12KHO PING HOORajawali Emas 1-30/ PusatRayhan faiz12ASMARAMAN S. KHO PING HOO Sepasang Pedang Iblis Jilid 1-40 SelatanN,70book store